Memiliki panjang 60 cm, tinggi 20-40 cm dan tebal 75,100, 125, 150, 175, 200 cm. Adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.
• Berat jenis kering : 520 kg/m3
• Berat jenis normal : 650 kg/m3
• Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
• Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
• Tebal spesi : 3 mm
• Ketahanan terhadap api : 4 jam
• Jumlah per luasan per 1 m2 : 22 - 26 buah tanpa construction
waste.
Kelebihan Bata Ringan
Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.
Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.
Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.
Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
Mempunyai kekedapan suara yang baik.
Kuat tekan yang tinggi.
Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
• Berat jenis kering (ρ) : 1500 kg/m3
• Berat jenis normal (ρ) : 2000 kg/m3
• Kuat tekan : 2,5 – 25 N/mm² (SII-0021,1978)
• Konduktifitas termis : 0,380 W/mK
• Tebal spesi : 20 – 30 mm
• Ketahanan terhadap api : 2 jam
• Jumlah per luasan per 1 m2 : 70 - 72 buah dengan construction waste
Kelebihan Bata Merah
Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
Mudah untuk membentuk bidang kecil.
Murah harganya.
Mudah mendapatkannya.
Perekatnya tidak perlu yang khusus.
Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.
Kekurangan Bata Merah
Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi.
Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim dingin, sehingga suhu ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil.
Siarnya besar-besar cenderung boros dalam penggunaan material perekatnya.
Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat waste-nya dapat lebih banyak.
Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.
Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.
Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan.
Terimakasih atas kunjungannya,Bila anda suka dengan artikel ini silahkan JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.
Salam Blogger.... !!! .
Admin Rivai Silaban
0 komentar :
1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "